Isnin, 25 Mac 2013

TEORI MUTAKHIR DAN TEORI KULTURAL ORGANISASI

TEORI  MUTAKHIR
             Kita akan membahas tentang dua teori yang berlawanan dengan pandangan obyektif mengenai organisasi.Kedua teori ini tentu saja tidak menggambarkan semua pemikiran mutakhir tentang organisasi tetapi ada beberapa teori yang berpengaruh besar dibidang ini.Sebagai awal dari analisa terperinci mengenai kedua pandangan tersebut kita akan menyimpulkan secara singkat dimensi dimensi pandangan dunia yang sesuai sehingga dapat dipandang dari perspektif yang berubah yaitu :
1.      Organisasi dipandang lebih rumit dan usaha usaha untuk mereduksi organisasi menjadi unsur unsur dan proses proses yang sederhana dipertanyakan.Organisasi cenderung mengembangkan suatu kultur yang rumit dan memiliki karakteristik yang khas.
2.      Gagasan mengenai suatu keteraturan hukum alamiah dan hukum sosial diganti dengan gagasan mengenai banyak perangkat dan interaksi di antara keteraturan keteraturan tersebut
3.      Organisasi dipandang kurang menyerupai istilah mesin dan lebih mirip metafiora holgraf untuk menemukan dinamika organisasi yang rumit
4.      Organisasi dan keadaan masa depannya dipandang lebih sulit diperkirakan dan dikendalikan dibandingkan dengan yang dinyatakan model model teoritis yang terdahulu
5.      Perilaku organisasi lebih cocok di gambarkan dengan model sebab akibat yang rumit ( complex clausal model) dibandingkan dengan yang menggunakan model sebab akibat yang sederhana,
6.      Para pemerhati menunjukan peningkatan minat dalam memikirkan berbagai cara memandang perilaku organisasi
Konsep organisasi menurut Weick
            Weick (1976) menyatakan bahwa kata organisasi adalah kata benda yang merupakan juga sebuah mitos.Fokusnya yaitu pengorganisasian alih alih organisasi yaitu proses pengorganisasian menghasilkan organisasi.Organisasi adalah suatu sisstem yang menyesuaikan dana menopang dirinya dengan mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya.menurut konsep Weick bahwasanya suatu sistem bersifat manusiawi sehingga tidak hanya menjalankan organisasi akan tetapi manusia merupakan organisasi tersebut.umat manusia menghadapi lingkungann yang rumit dan seringkali tidak menentu yang menurut Weick dijadikan alasan untuk pengorganisasian.
            Weick tidak membuat pemisahan yang tajam anatar organisasi dan lingkungan.Ia mengemukakan pandangan yang lebih subyektif dan berpendapat orang orang lebih aktif dalam menciptakan dunia mereka. Para anggota organisasi tidak hanya bereaksi akan tetapi mereka juga berkreasi mereka membuat lingkungan melalui interaksi dan pembuatan makna.sebagian besar lingkungan tersebut dibangun oleh masyarakat sehingga para anggota organisasi lebih memperhatikan suaatu pembangunan daripada suatu realitas obyektif.
            Weick ( 1979) mendefinisakan bahawa pengorganisasian merupakan suatu gramatika yang disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakjelasan dengan menggunakan perilaku perilaku yang sangat bijaksana yang saling bertautan.Gramatika berarti sejumlah aturan, konvensi dan praktik organisasi.Satuan penting dalam analisa Weick adalah interaksi ganda ( double interact).jenis kegiatan komunikasi yang khas ini membentuk basis pengorganisasian.perilaku komunikasi yang bertautan ini membuat organisasi mampu memproses informasi.
 Organisasi juga menangani ketidakjelasan informasi dengan menggunakan sejumlah aturan.semakin sedikit ketidakjelasan pesan yang dimasukan kedalam sistem , semakin mudah menggunakan aturan yang sudah ditentukan.Semakin banyak ketidakjelasan pesan yang dimasukkan kedalam sistem semakin besar digunakannya siklus komunikasi untuk menangani ketidakjelasan ini.
            Ada tiga tahapan dalam proses pengorganisasian.Weick (1979) menyebutkan ketiga tahap ini secara khusus sebagai pemeranan,seleksi,dan retensi yang sudah diinterpretasikan untuk pemakaian pada masa mendatang.Aturan aturan siklus komunikasi diterapkan pada setiap tahap bila anggota organisasi memproses informasi.
Tahap pemeranan berarti secara sederhana berarti bahwa para anggota organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menetapkan dan merundingkan  makna khsusu bagi suatu peristiwa.
Tahap seleksi berarti bahwa aturan aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan pengurangan yang sesuai dalam ketidakjelasan
Tahap retensi memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi tersebut memberi respon atas berbagai situasi.
Sifat organisasi manusia
Tepat sekali mengelompokan organisasi dengan manusia karena organisasi merupakan suatu sitem manusia yaitu suatu sistem yang dibangun oleh manusia.Dalam sistem yang dipahami oleh Weick yaitu bahwa benda benda berada pada keadaan yang berubah terus menerus.Kejadian kejadian pada sistem manusia bersifat sebab akibat tunggal tapi lebih jelas digambarkan oleh interaksi dinamis.Proses proses pengorganisasian merupakan jiwa organisasi dalam proses adaptasi ini.Konsep keterbukaan khususnya relevan dengan teori weick .Dalam hal ini Weick melangkah lebih jauh daripada umunya teori sistem dengan menyatakan bahwa organisasi tidak hanya berinteraksi dengan lingkungan mereka tetapi organisasi ini membuat lingkungan mereka sendiri.Proses proses kreatif adaptif  dalam aturan aturan dan siklus komunikasi menghasilkan konsep akhir yang sama.
Weick (1976) menyatakan tentang gagasan sistem rangkaian longgar ( loosely coupled systems) . Suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu sistem dapat mempengaruhi komponen kompone yang lainnya yang ada pada sistem tersebut tetapi tidak secara langsung peristiwa tersebut dapat diserap oleh suatu komponen dan belakangan dilanjutkan pada komponen yang lainnya.
Pandangan Weick tentang organisasi menimbulkan pertanyaan mengenai eksistensi dan bahkan hasrat atas hadirnya suatu sistem yang rasional tujuannya terarah dan terurut secara ketat.Menurut teori teori dahulu, dalam suatu organisasi yang rasional suatu maslah dapat dilihat cermat dan pemecahan terbaik dapat dipilih.Asumsi dasarnya adalah pikiran mendahului tindakan.Weick menegaskan bahwa organisasi berbicara pada diri mereka sendiri dengan tujuan menjernihkan lingkungan mereka dan mempelajarinya lebih jauh.
Weick menyatakan bahwa dalam diskusi diskusi mutakhir mengenai organisasi rasionalitas dipandang (1) sebagai suatu himpunan resep yang berubah bila isu berubah (2) sebagai dalih untuk menarik sumber daya dan legitimasi (3) sebagai suatu proses pasca tindakan yang digunakan secara retrospektif untuk menentukan alasan atas tindakan tersebut.kemampuan suatu organisasi untuk mengambil suatu keputusan variatif terkadang harus berdasarkan kepada batas batas yang membentuk suatu struktur.
Implikasi implikasi bagi Komunikasi Organisasi
Mempelajari suatu organisasi berarti mempelajari perilaku pengorganisasian dan inti perilaku tersebut  adalah komunikasi.organisasi berbicara agar menjadi tahu,pembicaraan merupakan intelegensi dan kemampuan penyesuaian organisasi.
Percakapan adalah langkah dasar untuk pembentukan pemahaman dan pembuatan keputusan.Para individu membangun dunia mereka secara aktif .Menurut weick satu yang utama untuk komunikasi organisasi adalah  dengan mengelola makna dimana organisasi dipandang sebagai sebuah himpunan prosedur untuk berdebat dan menafsirkan.Selanjutnya Weick memusatkan pada komunikasi dan peranan yang dimainkannya dalam membangun suatu dunia yang menghendaki suatu keputusan alih alih keputusan lainnya.
TEORI KULTURAL ORGANISASI
Smircich dan calas ( 1987) mempertanyakan apakah gagasan budaya mengemukakan sesuatu yang berbeda dalam penelitian organisasi atau gagasan budaya ini hanya keisengan sambil lalu dan proyek yang gagal.Mereka berpendapat bahwa sejauh konsep budaya menyajikan pendekatan yang lebih tradisional,konsep ini tidak akan memenuhi harapannya sebagi sudut pandang baru yang mengungguli konsep yang sudah ada.
Sonya Sackmann (1991) menelusuri istilah budaya sampai abad ke 18 dan ia menunjukkan bahwa sejak dulu gagasan budaya telah menjadi konsep dasar dan konsep sentral bagi antropolog.meskipun konsep tersebut menjadi focus analisis.sackmann,Kroeber dan Kluckholnm menjabarkan tiga perspektif budaya secara luas mengenai budaya yang diterapkan pada sebuah organisasi yaitu :
1.      Perspektif holistic
2.      Perspektif variabel dan
3.      Perspektif kognitif
Perspektif holistik memandang budaya sebagai cara cara terpola mengenai berpikir dan menggunakan perasaan dan bereaksi.Perspektif variabel terpusat pada pengekspresian budaya dan persektif kognitif memberikan penekanan pada gagasan konsep ,keyakinan,nilai nilai dan norma norma.
Smircich dan calas ( 1987) menyatakan bahwa budaya dapat diuji sebagi sebuah variabel atau sebagai suatu metafora dasar. Bila dipandang sebagai suatu variabel eksternal,budaya adalah sesuatu yang dibawa masuk kedalam organisasi dan bila dibatasi pada budaya internal maka penekanannya diletakan pada wujud budaya ( ritual,kisah kisah dan sebagainya) yang dikembangkan dalam suatu organisasi.
Budaya organisasi sebagai pembentukan pemahaman
Pandangan pembentukan pemahaman ( subyektif) memandang budaya sebagai konteks yang dibangun secara simbolik yang memungkinkan orang orang memahami berbagai peristiwa.mereka memahami budaya melalui interaksi.Kehidupan organisasi ( realitas) tinggal secara bersama sama secara komunikatif.
Organisasi adalah perilaku simbolik dan eksistensinya bergantung pada makna bersama dan pada penafsiran yang diperoleh melalui interaksi manusia. Organisasi bergantung pada eksistensi modus umum penafsiran dan pemahaman bersama atas pengalaman yang memungkinkan kegiatan sehari hari menjadi rutin atau sebagaimana adanya.
Memperhatikan pembentukan pemahaman adalah memperhatikan perilaku yang dianggap semestinya pada orang orang yang telah mengkonstruksikan organisasi tersebut.lambang lambang dan perilaku simbolik membuat kehidupan organisasi berlangsung.perilaku simbolik memungkinkan dan membatasi gerakan dan penglihatan organisasi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan