TEORI
MUTAKHIR
Kita akan membahas tentang dua teori yang berlawanan dengan pandangan
obyektif mengenai organisasi.Kedua teori ini tentu saja tidak menggambarkan
semua pemikiran mutakhir tentang organisasi tetapi ada beberapa teori yang
berpengaruh besar dibidang ini.Sebagai awal dari analisa terperinci mengenai
kedua pandangan tersebut kita akan menyimpulkan secara singkat dimensi dimensi
pandangan dunia yang sesuai sehingga dapat dipandang dari perspektif yang
berubah yaitu :
1. Organisasi
dipandang lebih rumit dan usaha usaha untuk mereduksi organisasi menjadi unsur
unsur dan proses proses yang sederhana dipertanyakan.Organisasi cenderung
mengembangkan suatu kultur yang rumit dan memiliki karakteristik yang khas.
2. Gagasan
mengenai suatu keteraturan hukum alamiah dan hukum sosial diganti dengan
gagasan mengenai banyak perangkat dan interaksi di antara keteraturan
keteraturan tersebut
3. Organisasi
dipandang kurang menyerupai istilah mesin dan lebih mirip metafiora holgraf
untuk menemukan dinamika organisasi yang rumit
4. Organisasi
dan keadaan masa depannya dipandang lebih sulit diperkirakan dan dikendalikan
dibandingkan dengan yang dinyatakan model model teoritis yang terdahulu
5. Perilaku
organisasi lebih cocok di gambarkan dengan model sebab akibat yang rumit ( complex
clausal model) dibandingkan dengan yang menggunakan model sebab akibat yang
sederhana,
6. Para
pemerhati menunjukan peningkatan minat dalam memikirkan berbagai cara memandang
perilaku organisasi
Konsep
organisasi menurut Weick
Weick (1976)
menyatakan bahwa kata organisasi adalah kata benda yang merupakan juga sebuah
mitos.Fokusnya yaitu pengorganisasian alih alih organisasi yaitu proses
pengorganisasian menghasilkan organisasi.Organisasi adalah suatu sisstem yang
menyesuaikan dana menopang dirinya dengan mengurangi ketidakpastian yang
dihadapinya.menurut konsep Weick bahwasanya suatu sistem bersifat manusiawi
sehingga tidak hanya menjalankan organisasi akan tetapi manusia merupakan
organisasi tersebut.umat manusia menghadapi lingkungann yang rumit dan seringkali
tidak menentu yang menurut Weick dijadikan alasan untuk pengorganisasian.
Weick
tidak membuat pemisahan yang tajam anatar organisasi dan lingkungan.Ia
mengemukakan pandangan yang lebih subyektif dan berpendapat orang orang lebih
aktif dalam menciptakan dunia mereka. Para anggota organisasi tidak hanya
bereaksi akan tetapi mereka juga berkreasi mereka membuat lingkungan melalui
interaksi dan pembuatan makna.sebagian besar lingkungan tersebut dibangun oleh
masyarakat sehingga para anggota organisasi lebih memperhatikan suaatu
pembangunan daripada suatu realitas obyektif.
Weick
( 1979) mendefinisakan bahawa pengorganisasian merupakan suatu gramatika yang
disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakjelasan dengan menggunakan
perilaku perilaku yang sangat bijaksana yang saling bertautan.Gramatika berarti
sejumlah aturan, konvensi dan praktik organisasi.Satuan penting dalam analisa
Weick adalah interaksi ganda ( double interact).jenis kegiatan komunikasi yang
khas ini membentuk basis pengorganisasian.perilaku komunikasi yang bertautan
ini membuat organisasi mampu memproses informasi.
Organisasi juga menangani ketidakjelasan informasi
dengan menggunakan sejumlah aturan.semakin sedikit ketidakjelasan pesan yang
dimasukan kedalam sistem , semakin mudah menggunakan aturan yang sudah
ditentukan.Semakin banyak ketidakjelasan pesan yang dimasukkan kedalam sistem
semakin besar digunakannya siklus komunikasi untuk menangani ketidakjelasan
ini.
Ada
tiga tahapan dalam proses pengorganisasian.Weick (1979) menyebutkan ketiga
tahap ini secara khusus sebagai pemeranan,seleksi,dan retensi yang sudah
diinterpretasikan untuk pemakaian pada masa mendatang.Aturan aturan siklus
komunikasi diterapkan pada setiap tahap bila anggota organisasi memproses
informasi.
Tahap pemeranan
berarti secara sederhana berarti bahwa para anggota organisasi menciptakan
ulang lingkungan mereka dengan menetapkan dan merundingkan makna khsusu bagi suatu peristiwa.
Tahap seleksi berarti
bahwa aturan aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan
pengurangan yang sesuai dalam ketidakjelasan
Tahap retensi memungkinkan
organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi tersebut memberi respon
atas berbagai situasi.
Sifat
organisasi manusia
Tepat sekali mengelompokan organisasi
dengan manusia karena organisasi merupakan suatu sitem manusia yaitu suatu
sistem yang dibangun oleh manusia.Dalam sistem yang dipahami oleh Weick yaitu
bahwa benda benda berada pada keadaan yang berubah terus menerus.Kejadian
kejadian pada sistem manusia bersifat sebab akibat tunggal tapi lebih jelas
digambarkan oleh interaksi dinamis.Proses proses pengorganisasian merupakan
jiwa organisasi dalam proses adaptasi ini.Konsep keterbukaan khususnya relevan
dengan teori weick .Dalam hal ini Weick melangkah lebih jauh daripada umunya
teori sistem dengan menyatakan bahwa organisasi tidak hanya berinteraksi dengan
lingkungan mereka tetapi organisasi ini membuat lingkungan mereka sendiri.Proses
proses kreatif adaptif dalam aturan
aturan dan siklus komunikasi menghasilkan konsep akhir yang sama.
Weick (1976) menyatakan tentang
gagasan sistem rangkaian longgar ( loosely
coupled systems) . Suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu sistem dapat
mempengaruhi komponen kompone yang lainnya yang ada pada sistem tersebut tetapi
tidak secara langsung peristiwa tersebut dapat diserap oleh suatu komponen dan
belakangan dilanjutkan pada komponen yang lainnya.
Pandangan Weick tentang organisasi menimbulkan
pertanyaan mengenai eksistensi dan bahkan hasrat atas hadirnya suatu sistem
yang rasional tujuannya terarah dan terurut secara ketat.Menurut teori teori
dahulu, dalam suatu organisasi yang rasional suatu maslah dapat dilihat cermat
dan pemecahan terbaik dapat dipilih.Asumsi dasarnya adalah pikiran mendahului
tindakan.Weick menegaskan bahwa organisasi berbicara pada diri mereka sendiri
dengan tujuan menjernihkan lingkungan mereka dan mempelajarinya lebih jauh.
Weick menyatakan bahwa dalam
diskusi diskusi mutakhir mengenai organisasi rasionalitas dipandang (1) sebagai
suatu himpunan resep yang berubah bila isu berubah (2) sebagai dalih untuk
menarik sumber daya dan legitimasi (3) sebagai suatu proses pasca tindakan yang
digunakan secara retrospektif untuk menentukan alasan atas tindakan
tersebut.kemampuan suatu organisasi untuk mengambil suatu keputusan variatif
terkadang harus berdasarkan kepada batas batas yang membentuk suatu struktur.
Implikasi
implikasi bagi Komunikasi Organisasi
Mempelajari suatu organisasi
berarti mempelajari perilaku pengorganisasian dan inti perilaku tersebut adalah komunikasi.organisasi berbicara agar
menjadi tahu,pembicaraan merupakan intelegensi dan kemampuan penyesuaian
organisasi.
Percakapan adalah langkah dasar
untuk pembentukan pemahaman dan pembuatan keputusan.Para individu membangun dunia
mereka secara aktif .Menurut weick satu yang utama untuk komunikasi organisasi
adalah dengan mengelola makna dimana
organisasi dipandang sebagai sebuah himpunan prosedur untuk berdebat dan
menafsirkan.Selanjutnya Weick memusatkan pada komunikasi dan peranan yang
dimainkannya dalam membangun suatu dunia yang menghendaki suatu keputusan alih
alih keputusan lainnya.
TEORI
KULTURAL ORGANISASI
Smircich dan calas ( 1987)
mempertanyakan apakah gagasan budaya mengemukakan sesuatu yang berbeda dalam penelitian
organisasi atau gagasan budaya ini hanya keisengan sambil lalu dan proyek yang
gagal.Mereka berpendapat bahwa sejauh konsep budaya menyajikan pendekatan yang
lebih tradisional,konsep ini tidak akan memenuhi harapannya sebagi sudut
pandang baru yang mengungguli konsep yang sudah ada.
Sonya Sackmann (1991) menelusuri
istilah budaya sampai abad ke 18 dan ia menunjukkan bahwa sejak dulu gagasan
budaya telah menjadi konsep dasar dan konsep sentral bagi antropolog.meskipun
konsep tersebut menjadi focus analisis.sackmann,Kroeber dan Kluckholnm
menjabarkan tiga perspektif budaya secara luas mengenai budaya yang diterapkan
pada sebuah organisasi yaitu :
1.
Perspektif holistic
2. Perspektif
variabel dan
3.
Perspektif kognitif
Perspektif holistik memandang
budaya sebagai cara cara terpola mengenai berpikir dan menggunakan perasaan dan
bereaksi.Perspektif variabel terpusat pada pengekspresian budaya dan persektif
kognitif memberikan penekanan pada gagasan konsep ,keyakinan,nilai nilai dan
norma norma.
Smircich dan calas ( 1987)
menyatakan bahwa budaya dapat diuji sebagi sebuah variabel atau sebagai suatu
metafora dasar. Bila dipandang sebagai suatu variabel eksternal,budaya adalah
sesuatu yang dibawa masuk kedalam organisasi dan bila dibatasi pada budaya
internal maka penekanannya diletakan pada wujud budaya ( ritual,kisah kisah dan
sebagainya) yang dikembangkan dalam suatu organisasi.
Budaya
organisasi sebagai pembentukan pemahaman
Pandangan pembentukan pemahaman (
subyektif) memandang budaya sebagai konteks yang dibangun secara simbolik yang
memungkinkan orang orang memahami berbagai peristiwa.mereka memahami budaya
melalui interaksi.Kehidupan organisasi ( realitas) tinggal secara bersama sama
secara komunikatif.
Organisasi adalah perilaku simbolik
dan eksistensinya bergantung pada makna bersama dan pada penafsiran yang
diperoleh melalui interaksi manusia. Organisasi bergantung pada eksistensi
modus umum penafsiran dan pemahaman bersama atas pengalaman yang memungkinkan
kegiatan sehari hari menjadi rutin atau sebagaimana adanya.
Memperhatikan pembentukan pemahaman
adalah memperhatikan perilaku yang dianggap semestinya pada orang orang yang
telah mengkonstruksikan organisasi tersebut.lambang lambang dan perilaku
simbolik membuat kehidupan organisasi berlangsung.perilaku simbolik
memungkinkan dan membatasi gerakan dan penglihatan organisasi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan